Presiden Soeharto :
Presiden Habibie :
Presiden Gus Dur :
Wapres Jusuf Kalla :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :
Nah ini yang
terakhir, beliau inilah yang pertama kali yang mempopulerkan peci di kalangan
petinggi-petinggi negeri ini
Bapak Pendiri
Bangsa :
Sukarno |
Dan apa sih
alasannya? ini jawabannya..
Sejak kapan peci
hitam menjadi ciri khas proklamasi? Ya sejak 17 Agustus 1945! Sampai tanggal 17
Agustus 1966, hari 17an terakhir Soekarno, dia selalu memakai peci hitam
bergaya khas ketika bertindak sebagai pusat perhatian di podium perayaan 17
Agustus. Hanya menjelang akhir hayatnya, rakyat Indonesia baru bisa melihat
Soekarno asli tanpa peci hitam. Saat dia tak punya kekuasaan lagi dan mulai
sakit-sakitan.
Ketika selesai
menjalani pembuangan di Bengkulu bersama keluarga dan para pembantunya tahun
1942, Soekarno terpaksa berkeliling Sumatera dengan kondisi yang melelahkan dan
menyebalkan. Pakaiannya lusuh dengan peci hitam yang pendek terlihat kurang
tampan dan proporsional, ditambah lagi jarang mandi karena dia dan keluarganya
melakukan perjalanan jauh itu (kadang mengendarai dokar) dengan penuh ketakutan
atas gangguan dari tentara Jepang, yang sedang menderita kekalahan oleh pihak
Sekutu.
Dari Bengkulu
melalui jalan darat menuju kota Painan (kota pesisir kearah tenggara Padang),
lalu ke Bukittingi dan berkeliling ke Payakumbuh dan akhirnya menemui
sahabatnya, yang juga memimpin sebuah pesantren terkenal, Darul Funun al
Abbasiyah, di desa Padang Japang, Guguk, Kabupaten Lima Puluh Koto, Sumatera
Barat. Kala itu Soekarno bukan siapa-siapa dan belum menjadi presiden.
“Kamu harus
berhati-hati terhadap kaum komunis dan sekuler yang akan menghancurkan bangsa
ini”, kata pemimpin pesantren sambil menatap Soekarno yang sedang membetulkan
sebuah peci hitam tinggi. Peci tersebut memang baru saja diberikan oleh Syech
Abbas Abdullah, pemimpin pesantren itu ketika melihat penampilan Soekarno
kurang oke dengan peci lamanya yang lebih pendek.
Peci itu memang pas
dan serasi dengan visual wajah Soekarno. Pas margopas! Peci lamanya mana? Di
tinggal di pesantren Syech Abbas Abdullah, yang juga menyarankan agar kelak
Indonesia merdeka dan Soekarno menjadi pemimpinnya, Indonesia harus berdasarkan
ketuhanan. “Peci ini kuberikan supaya kamu menyadari bahwa bangsa Indonesia ini
mayoritas umat Islam”, ujar sang syech kepada calon pemimpin bangsa terbesar
umat Islamnya di jagat.
Akhirnya, peci
hitam itu menjadi ciri khas visual proklamasi dan perjuangannnya di tahun-tahun
kemudian. Peci itu menjadi benda seni yang memwakilkan sebuah sosok yang
memiliki andil dengan proklamasi. Di kemudian hari bahkan menjadi ciri khas
orang Indonesia. Hatta yang tak biasa berpeci selama sekolah di Eropa, akhirnya
mengikuti Soekarno berpeci pada saat-saat tugas kenegaraan dan hingga sekarang
diikuti menjadi bagian penting dari busana resmi presiden-presiden Indonesia.
No comments:
Post a Comment