Pencemaran adalah
masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan komponen lain ke
dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
(komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air maupun udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah
terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan
aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap
lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban
pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.
1. Qatar
Emisi karbon per
kapita Qatar merupakan yang tertinggi di dunia. Menurut laporan Living Planet,
jika setiap manusia hidup seperti orang Qatar rata-rata, maka bumi akan
kehabisan sumber dayanya hampir lima kali lebih cepat dari tingkat saat ini.
Karena, para warga Qatar menggunakan sumber daya dari bumi lebih banyak 50
persen dari yang dapat diambil dari bumi dalam setahun. Dengan kata lain,
mereka menggunakan sumber daya setara dengan 1,5 planet bumi per tahun.
Diperkirakan pada tahun 2030, mereka akan menggunakan sumber daya setara dengan
2 planet bumi setiap tahunnya. Seperti yang dilansir sidetek.
Ketika para
pemimpin dunia berkumpul di Rio de Janeiro pada Juni, “biokapasitas” planet,
yaitu berapa banyak jumlah kehidupan yang dapat disokong oleh Bumi, akan menjadi
topik diskusi. Dan data Global Footprint menunjukkan bahwa manusia di seluruh
dunia menggunakan sumber daya lebih dari biokapasitas yang dapat menyokong
kehidupan mereka.
Lalu mengapa Qatar
masuk ke dalam daftar negara pengkonsumsi energi tertinggi? Perlu anda ketahui,
minyak yang dipompa keluar dari negara padang pasir ini bukanlah faktor utama
tingginya jumlah konsumsi energi negara (kecuali jika dalam keadaan terbakar),
melainkan penggunaan energi dari gedung-gedung pencakar langit di negara Timur Tengah
ini menjadikan Qatar sebagai negara pemakai energi tertinggi di dunia.
Dapat anda
bayangkan, untuk menyediakan air bagi para warganya saja, Qatar sudah
mengkonsumsi energi dalam jumlah yang sangat besar, karena kebanyakan air di
Timur Tengah diproduksi dengan cara desalinasi air laut. Dan permintaan energi
meningkat sebesar 7 persen per tahun untuk menjalankan desalinator dan AC untuk
menyejukkan udara padang pasir serta peralatan produksi gas alam dan minyak
bumi.
2. Kuwait
Seperti Qatar yang
berada di dekatnya, harga bahan bakar di Kuwait termasuk dari harga bahan bakar
yang paling rendah di dunia. Meskipun begitu, Pendapatan Domestik Bruto negara
ini tetap termasuk yang tertinggi di dunia. Rendahnya harga bahan bakar ini,
ditambah dengan kurangnya infrastruktur angkutan umum, membuat penggunaan
kendaraan pribadi menjadi satu-satunya cara untuk mobilitas warganya. Menurut
Global Footprint Network, warga Kuwait rata-rata menggunakan sumber daya 22
kali lebih besar dari yang dapat negara mereka sediakan per orang.
3. Uni Emirat Arab
Meskipun menjadi
negara pengekspor minyak terbesar keempat dunia (di belakang Arab Saudi, Rusia,
dan Iran), Uni Emirat Arab secara terbuka mendorong pembaharuan dari protokol
Kyoto (persetujuan antara negara-negara industri untuk mengurangi emisi),
mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi energi terbarukan, dan bahkan
meluncurkan proyek energi surya sebesar 1 gigawatt.
Namun Dubai, kota
berpenduduk 1,5 juta orang, dengan pusat perbelanjaan terbesar di dunia, dan sebuah
resor ski indoor, saat ini mendapatkan semua kebutuhan energinya dari
pembakaran gas alam, itulah sebabnya negara ini menempati urutan ketiga dalam daftar ini.
4. Denmark
Kebutuhan lahan
pertanian di Denmark jauh lebih tinggi dibanding negara manapun. Karena begitu
banyaknya jumlah daging yang dimakan per kapita di Denmark, negara harus
mengimpor sejumlah besar gandum, yang begitu banyaknya sehingga akan mengambil
2 hektar tanah per orang, atau 2,5 kali lebih banyak tanah yang dimiliki
Denmark.
5. Amerika Serikat
Jika semua orang
hidup seperti orang Amerika rata-rata, produksi tahunan sumber daya bumi sudah
akan habis pada akhir bulan Maret. Orang-orang Amerika lebih menyukai bepergian
dengan kendaraan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum, dan meningkatnya
kebutuhan energi dan bahan bakar semakin mempertinggi emisi karbon per kapita
negara ini.
6. Belgia
Biokapasitas dari
lahan pertanian Belgia sangat rendah, sehingga begitu banyak makanan yang harus
diimpor. Ini menjelaskan peringkat tinggi Belgia dalam daftar ini.
7. Australia
Australia
menghasilkan 28,1 ton karbon dioksida per orang, salah satu tingkat emisi
karbon per kapita tertinggi di dunia. Selain itu, permintaan negara ini untuk
kayu, makanan, dan penggunaan padang rumput setara dengan 7 hektar tanah per
orang, hampir empat kali lebih besar dari jumlah rata-rata di seluruh dunia.
8. Kanada
Biokapasitas Kanada
adalah 14,92 hektar per kapita, 5,5 kali dari jumlah rata-rata konsumsi global.
Walaupun hanya memiliki sedikit sumber daya, kota-kota di Kanada membutuhkan
energi dengan jumlah yang sangat besar. Negara ini menempati peringkat ketujuh
emisi karbon dioksida per kapita tertinggi di dunia. Emisi gas rumah kaca total
di Kanada naik 24 persen antara tahun 1990 dan 2008.
9. Belanda
Negara kecil,
dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan luas lahan yang relatif sedikit untuk
tanaman dan padang rumput, mengkonsumsi enam kali lebih banyak sumber daya
(energi, makanan, dan banyak lagi) daripada yang mampu mereka hasilkan.
10. Irlandia
Pada tahun 2008,
emisi gas rumah kaca Irlandia per kapita merupakan yang tertinggi kedua di Uni
Eropa. Pertanian adalah sumber terbesar dari emisi ini, namun emisi dari
kendaraan meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1998.
Namun, telah
terjadi perbaikan dalam beberapa tahun terakhir, tahun 2009 adalah tahun kedua
berturut-turut di mana emisi transportasi menurun, dan peningkatan sumber
energi terbarukan dalam awal tahun 2000-an menurunkan jumlah emisi dari sektor
energi sebesar 10 persen pada 2009.
No comments:
Post a Comment