Bumi kita ini tidak akan
bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi untuk bertahan
hidup. Kita akan binasa semuanya apabila
bumi hancur oleh berbagai sebab. Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu
menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas.
Penggunaan sumber daya bumi secara serampangan seperti sekarang ini,
bisa menyebabkan kehidupan manusia berakhir dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi
mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah itu tentang pemanasan
global atau sumber daya mineral yang sudah mulai merosot. Marilah kita mengamati bagaimana kita secara
perlahan namun pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita
sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan
kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya :
1. Pemanasan global adalah
satu peristiwa yang tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di
bumi. Badai yang menghancurkan,
gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat kekeringan akan terus
berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan polusi dan kerusakan
lingkungan telah dilakukan. Bumi
berusaha untuk terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita
manusia akan menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat
dan tidak terkendali.
2. Peningkatan kecil rotasi
bumi diakibatkan ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa
mempengaruhi kita dengan berbagai cara.
Banjir dahsyat yang menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang
menghilang selamanya. Itu bisa berarti
kekurangan air, pangan dan merajalelanya penyakit serta meluasnya
kelaparan. Beberapa spesies hewan dan
tanaman menjadi punah.
3. Terjadinya perubahan pola
peruntukan tanah, di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota
besar dibanding dengan di daerah pedesaan.
Kota-kota penuh sesak sehingga harus memperluas areal untuk perumahan ke
wilayah pedesaan dengan mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan
kotor mengganggu kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
4. Produksi minyak mengalami
peningkatan tahun 2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal
dari penurunan. Ini bisa menjadi
pencetus suatu resesi energi global, konflik antar negara yang memperebutkan
lahan minyak dan juga sumber makanan.
Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan aktivitas
produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.
Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup
seluruh manusia di bumi secara signifikan.
5. Mobil mempunyai andil sebesar
3/4 dari semua gas buang yang dipancarkan alat transportasi. Sejak saat ini, dunia akan dipenuhi lebih
dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan di tahun 2030 dan akan
bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050. Hal berhubungan dengan 75%
peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar
fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang
memasuki atmosfer bumi berasal dari pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan
bermotor, selebihnya 80% emisi CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil
oleh mesin pembangkit tenaga listrik.
6. Karena peningkatan suhu
udara akibat meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara
untuk membentuk awan. Hal ini berarti
hujan akan menjadi lebih sedikit, dan secara langsung berakibat hasil produksi
pertanian juga menurun. Akan terjadi di
sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang sulit dan air bah
tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa, karena mencairnya es di
Kutub Utara. Sedangkan populasi penduduk
bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
7. Sejak Hari Bumi yang
pertama tahun 1970 hingga awal millennium baru, manusia telah membuat
peningkatan emisi (gas buang) rumah kaca sebesar 70%.
8. Atmosfer bumi sekarang
mengandung 40% lebih banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.
9. Hasil pembakaran bahan
bakar fosil dewasa ini menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi
setiap tahunnya. Hanya separuhnya yang
diserap oleh hutan-hutan dan samudera.
10. Hutan hujan pernah
meliputi 14% dari permukaan bumi.
Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut perkiraan para ahli hutan
hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap
1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri dan
berkembang.
11.Hampir separuh dari semua
jenis flora, fauna dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam
kepunahan dalam seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan
hujan.
12. Perkiraan para ahli
bahwa kita sedang kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap
harinya karena penebangan hutan-hutan hujan.
Atau sama dengan 50.000 jenis setiap tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di
hutan hujan, demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit
yang mengancam hidup manusia. Sekarang
ini, 121 obat-obatan yang dijual ke seluruh dunia berasal dari tanaman
obat-obatan. Sementara itu 25% dari
perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman dari hutan
hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan tanaman-tanaman tropis ini
telah diuji coba oleh para ilmuwan.
13. Penebangan hutan yang
merajalela sekarang ini menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh
terhambatnya penyerapan kembali CO2.
14. Wabah penyakit terus
bertambah baik ragam maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah
meningkat, terutama sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.
15. Di tahun 2030 sekitar
18% dari gugusan karang laut akan lenyap karena perubahan iklim dan
lingkungan. Dalam 2030 ini populasi
penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.
16. Tahun 2040 laut di Kutub
Utara akan mengalami musim panas yang pertama tanpa es.
17. Karena menghilangnya
gletser dan terjadi musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit
listrik tenaga air akan berkurang.
18. Luas padang pasir di
permukaan bumi mengalami peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi. Pada akhir tahun 2007, Australia kehilangan
25% produksi pangannya karena hal ini.
19. Kadar karbon monoksida
(CO) di atmosfer bumi terus meningkat.
20. Efek berbahaya dari
aktivitas manusia dapat mempengaruhi sistem global dengan cara yang
negatif. Perang, sebagai contoh, dapat
menghancurkan bumi dalam berbagai jalan, pembunuhan massal, berkembangnya
kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara besar-besaran oleh
mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan pengambilan batu-batuan
dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur yang rusak.
Sebuah pertanyaan untuk kita
semua, apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian alam sekarang ini bisa
memberi dampak yang berarti dan signifikan, ataukah secara ironi aktivitas kita
lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran bumi ?
No comments:
Post a Comment