Diproduksi pertama
kali tahun 1993, oleh PT.Intikeramik Alamsari Industri, Essenza telah berhasil
menembus pasar Singapura, AS, juga negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Timur
Tengah. Bahkan telah diterima di Italia yang notabene merupakan salah satu
negara penghasil keramik terbaik dan terbesar di dunia.
2. Excelso
Salah satu yang
bisa kita lihat selain produk kopi kemasan mereka adalah Excelso Cafe. Mungkin
sebagian besar orang ketika berada di cafe ini, takkan terpikir bahwa Excelso
adalah brand cafe lokal. Kebanyakan orang akan berpikir bahwa Excelso adalah
sebuah cafe luar negeri (bisa jadi Amerika) yang membuka cabangnya di
Indonesia. Tapi siapa sangka sebenarnya Excelso ini adalah salah satu anak
perusahaan dari Kapal Api Group, yang cukup dikenal dengan brand-nya Kopi Kapal
Api. Beroperasi sejak 1991 di Plaza Indonesia, cafe Excelso telah menjelma
menjadi salah satu ikon gaya hidup di kota-kota besar di Indonesia.
3. Buccheri
Produk-produk dari
Buccheri adalah Sepatu dan Tas Kulit. Diproduksi mulai tahun 1980 melalui PT.
Vigano Cipta Perdana. Banyak orang tak menyangka, bahwa merek besutan Ediansyah
ini merupakan produk asli buatan Indonesia. Mayoritas penikmat sepatu dan tas
kulit menyangka bahwa Buccheri adalah buatan Italia.
4. Terry Palmer
Banyak yang mengira
Terry Palmer merupakan brand dari luar, padahal handuk Terry Palmer tersebut
diproduksi di Tangerang. Terry Palmer merupakan brand handuk yang dimiliki oleh
PT. Indah Jaya. Handuk yang diklaim sebagai handuk paling higienis ini telah diekspor
sampai ke Jepang, Australia, Amerika hingga negara-negara Eropa.
5. Broco
Brand ini merupakan
milik PT. Broco Mutiara Electrical Industry, yang berdiri pada tahun 1985, dan
memproduksi alat-alat dan instrumen kelistrikan. Kini produk-produk Broco telah
banyak digunakan, baik oleh bangunan komersial, tempat tinggal, maupun hotel
bintang 5.
6. Casablanca
Siapa yang
menyangka kalau merek Casablanca asli dari Indonesia? Banyak orang menduga
kalau merek parfum yang banyak dipakai eksekutif muda ini, berasal dari
perancis. Parfum casablanca, yang dalam iklan-iklannya banyak menampilkan
model-model bule itu, ternyata diproduksi di Muara Kapuk, Jakarta.
7. The Executive
Sebelumnya bernama
"Executive 99" yang lahir tahun 1974. Lalu pada tahun 1985 berganti
pemilik, dan tahun 2000 berganti nama menjadi The Executive. Saat ini, brand
The Executive bisa di jumpai di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara Asia
Tenggara lainnya.
8. Paseo
Paseo merupakan
brand tisu berkualitas premium yang diproduksi PT. Pindo Deli sejak tahun 1998.
Paseo kini telah diekspor ke negara-negara Asia Tenggara ( Singapura dan
Filipina ), Australia, dan Belgia.
9. Edward Forrer
Edward Forrer
adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia. Perusahaan ini dinamakan
sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau lebih sering disapa Edo. Dimulai
dengan memproduksi sepatu pada tahun 1989 di Bandung, kini Edward Forrer
memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii.
Edward Forrer memiliki kantor pusat di jalan Veteran No. 44 Bandung, Jawa
Barat.
10. Silver Queen
Silver Queen,
Chunky Bar, dan Ceres, siapa yang tak kenal dengan ketiga merek coklat ini?
Tahukah anda, kalau produsennya PT. Petra Foods, menjadi salah satu pemain
utama di pasar global. Petra Foods, perusahaan milik keluarga Chuang ini,
menjadi pesaing berat M&M’S, produsen coklat nomor wahid asal Amerika.
Produk-produk dari PT. Petra Foods tersebut juga telah merambah ke setidaknya
17 negara di antaranya Thailand, Jepang, Filipina, Hong Kong, Australia, dan
China.
11. Sophie Martin
Sophie Martin
didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan Perancis, Bruno Hasson dan
Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang ke Indonesia karena Bruno mendapat
tugas di sebuah perusahaan perancis yang ada di Indonesia. Mulanya, mereka tak
berniat lama-lama tinggal di Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan
ekspatriat biasa. Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill
marketingnya yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan
istrinya.
Dengan
mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka merintis cikal bakal
Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag designer untuk Christian Dior
selama 2 tahun, maka produk yang pertama di buat adalah tas. Ternyata tas-tas
yang dipromosikan dari mulut ke mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu
untuk melebarkan sayap pun terbentang lebar. Trik Sophie Martin dengan
menambahkan kata "paris" di belakang brand Sophie Martin tersebut
ternyata cukup berhasil, dan mengecoh banyak konsumen.
12. L E A
Merek Jeans ini
ternyata produk asli Indonesia. Meskipun toko dan iklannya bau-bau Amerika,
namun produk ini murni made in Indonesia. Yang jual maupun yang beli tidak
pernah minder terhadap merek ini.
13. POLYTRON
Melihat atau
mendengar merek Polytron, boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik
dari luar negeri. Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus,
Jawa Tengah , yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan
Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk
nasional yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan panjang dan gelombang
pasang surutnya industri elektronik nasional.
Menurut yang punya
merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu poly yang berarti banyak,
dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron diartikan sebagai
kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti produk audio, video,
kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air merek Polytron sebenarnya
lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus, Jateng, yang diakui
pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk elektronik nasional
untuk produk sejenis.
No comments:
Post a Comment