Membuat keputusan
untuk menjadi seorang entrepreneur ialah keputusan yang implikasinya tidak kecil
dalam kehidupan seseorang secara keseluruhan. Namun belum ditemukan sebuah uji
atau sertifikasi yang bisa diterapkan untuk mengetahui kompetensi
entrepreneurial seseorang secara akurat. Hanya dengan mengantongi gelar MBA
atau titel akademis lainnya, tidak secara otomatis seseorang bisa meraih
keberhasilan dalam berbisnis. Dibutuhkan lebih dari itu agar bisa menjadi
entrepreneur sukses.
Maka dari itu, hal
terakhir yang bisa Anda lakukan ialah memanfaatkan sebagian alat uji individu
dan mengikuti sebuah panduan baru dalam subjek tersebut seperti yang disusun
oleh Carol Roth dalam bukunya “The Entrepreneur Equation” . Di dalam bukunya,
Roth memaparkan karakteristik pribadi dan ketrampilan yang diperlukan.
Inilah rangkuman
panduan dari Carol Roth tersebut agar Anda bisa memprediksi seberapa jauh Anda
akan bisa bertahan dan sukses dalam dunia bisnis :
1. Ujilah secara
kritis motivasi Anda. Apakah Anda merasa bosan, menginginkan menjadi majikan
untuk diri Anda sendiri, atau menunjukkan sebuah teknologi yang mutakhir? Ini
semua bukan alasan paling tepat untuk mendirikan sebuah bisnis tetapi jika Anda
selalu fokus pada pemecahan masalah nyata, percaya Anda bisa melakukannya lebih
baik daripada orang lain dan yakin saat Anda harus melakukan berbagai peran,
Anda memiliki pola pikir usaha rintisan yang tepat.
2. Sambutlah majikan
baru yang lebih banyak. Saat Anda memulai bisnis Anda sendiri, Anda tidak lagi
memegang kendali. Kemungkinan Anda tidak
bisa memiliki kebebasan yang Anda idamkan. Anda akan dikendalikan oleh para pelanggan,
investor, pemberi pinjaman. Dan tak hanya itu, Anda juga harus selalu siap
sedia untuk menjawab pertanyaan mereka.
3. Evaluasi seberapa
baik Anda bekerja dengan orang lain. Banyak orang memimpikan untuk membuka
sebuah bisnis sebagai pelarian dari rekan kerja yang tidak menyenangkan atau atasan
yang menjengkelkan. Namun kini Anda harus menghadapi lebih banyak orang
termasuk akuntan, pengacara, klien dan anggota tim. Anda harus merasa nyaman
dengan orang dan memiliki ketrampilan yang tajam.
4. Perbanyak tanggung
jawab Anda. Memiliki sebuah bisnis amat mirip dengan seorang anak-anak.
Entrepreneur adalah profesi yang tak kenal waktu. Jika ada hal yang menimpa
bisnis Anda (termasuk hilangnya sumber penghasilan), bagaimana hal itu akan
mempengaruhi keluarga atau rumah tangga Anda? Ingatlah Anda yang memegang
uangnya.
5. Perhatikan
pengalaman manajemen dan industri Anda. Mampu mengatur karyawan dan vendor
ialah jenis ketrampilan yang dibutuhkan saat ingin menjadi entrepreneur. Anda
juga harus mengetahui industri Anda secara intensif. Hal ini juga membantu Anda
bekerja dalam perusahaan yang sama sebelum Anda memulai sendiri.
6. Belilah saham dari
siapa yang Anda kenal. Bisnis tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui,
tetapi siapa yang Anda ketahui. Hubungan yang baik pantas untuk diutamakan
selalu. Hubungan baik akan mengantarkan Anda kepada investor dan peminjam modal
dan Anda akan menerima pendanaan yang lebih baik, dengan harga, syarat dan
ketentuan yang lebih ramah dari pemasok bisnis dan layanan profesional.
7. Bersikap jujur
mengenai uang. Jangan berharap hubungan Anda dengan uang berubah hanya karena
Anda sudah mendirikan bisnis. Mendirikan bisnis memerlukan uang dan manajemen
keuangan yang kokoh. Apakah Anda akan merasa panik mengenai pengeluaran dana atau penghindaran risiko keuangan dengan segala cara?
8. Ujilah jenis
kepribadian Anda. Jika Anda orang yang menyukai stabilitas dan kendali, atau
jika Anda menyukai keadaan di mana semuanya tertata rapi seperti rencana, bisa
jadi Anda bukan orang yang tepat untuk menjadi entrepreneur. Setiap bisnis baru
memiliki pasang surut dan banyak sekali hal dan kejadian yang tak terduga.
9. Periksa pasar dan
persaingan Anda. Untuk memberikan mereka pada bisnis Anda dan investor, Anda
memerlukan pemahaman mengenai mengapa dan bagaimana Anda bisa melampaui
prestasi mereka. Baik pesaing yang jahat atau baik akan mempengaruhi seberapa
suksesnya Anda dan bisnis Anda kelak.
10. Ujilah skalabilitas
Anda. Bisnis yang berhasil bersandar pada pendelegasian dan otomatisasi.
Akankah Anda mampu untuk mengajarkan bagaimana cara melaksanakan pekerjaan Anda
kepada anak buah? Jika bisnis Anda bertumpu pada otak dan ketrampilan saja,
mungkin Anda akan memiliki pekerjaan yang sukses tetapi bukan sebuah bisnis
yang sukses.
Jangan terlalu
menganggap semua poin ini demikian negatif, tapi ingatlah bahwa risikonya amat
tinggi. Statistik menyatakan bahwa tingkat kegagalan bisnis baru selama 5 tahun
pertama ialah 90 persen. Ini menunjukkan bahwa banyak entrepreneur mendapatkan
lebih banyak daripada yang mereka hendak beli. Berpikirlah ulang sebelum Anda menginvestasikan
waktu, uang dan energi Anda yang tak ternilai kemudian jika sudah merasa
mantap, lakukanlah !!
No comments:
Post a Comment