Banyak entrepreneur merasa bersalah karena tidak
berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan saat memulai bisnis. Mereka merasa
tidak bisa memberikan yang terbaik bagi sang atasan/ perusahaan yang
menaunginya, kewalahan menjalankan dua peran atau bahkan konflik kepentingan
atau hukum. Akan tetapi secara umum disarankan bagi mereka yang mengalami masa
transisi antara karyawan ke entrepreneur, sebaiknya tidak berhenti dari
pekerjaan semula hingga usaha baru benar-benar menghasilkan pemasukan yang
signifikan.
Pengecualian untuk nasihat tersebut ialah jika Anda
dibayar untuk posisi dalam sebuah usaha rintisan oleh pendanaan eksternal atau
jika Anda memiliki cukup banyak dana segar di bank untuk Anda sendiri dan usaha
baru untuk sekadar bertahan setidaknya hingga satu tahun penuh.
Kemudian ada lebih banyak lagi pertanyaan pragmatis
mengenai bagaimana membuat upaya usaha rintisan lebih produktif. Banyak orang
tak bisa menangani pekerjaan lebih dari satu dalam satu waktu sehingga mereka
bertahan selama bertahun-tahun menjalani dua peran itu dan sialnya tidak ada
yang berhasil/ cemerlang. Bahkan jika Anda tidak termasuk kategori gagal, tak
ada salahnya menyimak beberapa poin saran berikut ini.
Tim dengan seorang mitra. Dalam pekerjaan paruh waktu,
seorang rekan pendiri penting artinya agar Anda bisa terus terarah dan bekerja
dengan baik. Pada titik yang sama, Anda akan menemui kebuntuan , semangat
terkuras habis. Tetapi jika Anda memiliki rekan yang bergantung pada Anda, Anda
akan merasa terdorong untuk bagaimana pun juga bisa menemukan solusinya. Jika
Anda tak punya mitra, Anda akan lebih berpeluang untuk lebih mudah kehilangan
minat dan semangat dan mungkin lebih memilih hal untuk dikerjakan.
Pilihlah sebuah hari dan waktu per minggu di mana Anda
selalu bekerja bersama. Tak ada salahnya untuk bekerja bersama di malam hari
saat hari kerja atau satu hari di akhir minggu dalam satu minggu. Hal itu tidak
berarti tidak bekerja di hari lain tetapi menetapkan jadwal yang pasti akan
membantu Anda melalui fase proyek yang tidak terlalu menyenangkan.
Tentukan tolok ukur yang nyata. Apa yang akan
mendorong orang untuk mengelola bisnis secara penuh waktu? Dengan 5 ribu pengguna? Atau 10 ribu kunjungan unik
per minggu? Pendanaan? Targetnya sebaiknya berupa pemahaman bersama. Anda tidak
ignin satu pendiri siap untuk terjun 100% dalam bisnis baru sementara satu
pendiri lainnya agak bersikap enggan.hal itu kurang adil bagi kedua pihak dan
bisa menimbulkan masalah serius.
Pilih sebuah ide yang bisa diwujudkan secara paruh
waktu. Setiap usaha rintisan ialah sebuah hipotesis, ia masih perlu dibuktikan
keberhasilannya. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah klien
chat berbasis web yang lebih baik”, maka hal itu adalah sesuatu yang Anda bisa
segera uji. Jika hipotesis Anda adalah “kami bisa membuat sebuah mobil yang
berbahan bakar air”, maka bisa dipastikan itu akan memakan banyak waktu dan
tenaga sehingga tidak bisa dilakukan secara paruh waktu.
Pahami bahwa versi pertama Anda tidak berhenti di situ
saja. Bersiaplah untuk perjalanan panjang jika usaha rintisan Anda segera
beroperasi. Sehingga dengan versi pertama produk Anda, carilah peluang
cerahnya. Gunakan itu sebagai pendorong untuk lebih baik. Tiap minggu
perbaikilah dan jadikan lebih baik dari minggu kemarin dan amati jika peluang
itu bisa lebih besar lagi.
Gunakan waktu luang untuk memperkaya wawasan.
Sementara orang lain menikmati makan siang, Anda bisa menggunakan waktu itu
untuk memutakhirkan pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi di bidang Anda.
Atau bisa juga Anda perkaya pengetahuan tentang pesaing, angel investor, atau
mengenai bagaimana meleburkan sebuah nilai baru dalam perusahaan. Anda harus
bedakan antara waktu untuk bersantai untuk usaha rintisan Anda dan mencuri
waktu atau sumber daya dari atasan Anda di kantor. Jika Anda dibayar untuk
melakukan sebuah pekerjaan, Anda harus menyelesaikannya lebih dulu. Bersikaplah
profesional.(esbe/Akhlis)
Penderita Ayan Harus Lakukan Pengobatan Selama 2 Tahun
ReplyDelete