Saat hamil, ibu sebaiknya membatasi konsumsi
makanan tertentu. Pembatasan makanan ini perlu dilakukan agar bayi lahir dalam
keadaan sehat.
Membatasi konsumsi makanan tertentu ini kalau
memang memungkinkan dilakukan tiga sampai enam bulan sebelum hamil. Selama
kehamilan ibu pun harus konsisten melakukannya agar janin mendapatkan gizi yang
baik.
Berikut ini makanan yang sebaiknya dibatasi
sebelum dan selama hamil, seperti disarankan dalam buku 'Cara Baru Mendidik
Anak Sejak Dalam Kandungan' karya F. Rene Van de Carr, M.D. dan Marc Lehrer,
Ph.D.:
1. Jumlah Garam
Memang mengurangi garam tidak dianjurkan.
Hanya saja sebaiknya ibu hamil mencoba terlebih dahulu makanan sebelum diberi
garam untuk melihat apakah perlu membubuhkan garam sebanyak biasanya atau
tidak. Konsultasikan dengan dokter tentang jumlah garam yang ibu perlukan.
2. Kafein
Banyak produk minuman yang mengandung kafein.
Misalnya, teh, kopi dan cokelat. Sebaiknya ibu membaca dulu kandungan minuman
dan makanan pada kemasan sebelum mengonsumsinya.
Penelitian menunjukkan mengonsumsi dua
cangkir kopi per hari tidak merugikan terhadap kehamilan dan angka keguguran.
3. Gula & Antacid
Permen atau antacid yang ibu makan untuk
mengatasi mual mungkin justru akan memperburuk rasa mual tersebut. Sebaiknya
gantilah makanan-makanan tersebut dengan buah-buahan asam seperti jeruk atau
strawberry. Selain lebih segar dan tanpa pengawet, buah-buahan dapat
ditoleransi lebih baik oleh sistem pencernaan ibu.
4. Sakarin
Jangan mengonsumsi produk-produk yang
mengandung sakarin. Peringatan tercantum pada produk-produk sakarin yang
dicurigai dapat menyebabkan kanker. Pengaruh sakarin pada janin memang belum
diketahui sepenuhnya. Namun ibu bisa bertanya pada dokter tentang pengaruh
sakarin ini pada kehamilan.
5. Obat
Ibu sebaiknya menghentikan konsumsi
obat-obatan yang tidak perlu. Obat-obatan dapat menembus aliran darah dan
menuju otak. Obat-obatan tersebut tentunya juga mempengaruhi otak dan
perkembangan saraf bayi.
Obat-obatan herbal seperti jamu, juga perlu
ibu waspadai. Sekalipun tujuannya baik, tetap saja zat-zat itu adalah obat yang
sebagian di antaranya mungkin mempunyai efek membahayakan bagi bayi yang sedang
berkembang.
Penting untuk dipahami, bayi yang sedang
berkembang di rahim sangatlah kecil dibandingkan dengan berat badan ibu.
Terkadang seiring dengan semakin mudahnya memperoleh obat-obatan, ibu telah
kehilangan kepekaan terhadap kekuatan kerja obat-obat ini di dalam tubuhl. Jadi
obat mungkin hanya sedikit pengaruhnya pada ibu, tapi pada janin mungkin punya
pengaruh jauh lebih berat karena dia belum memiliki berat badan cukup untuk
menerima zat-zat tersebut. Sebaiknya berkonsultasilah pada dokter sebelum
mengonsumsi berbagai obat-obatan.
Information that is very useful and interesting to read, if please please visit our article that discusses Obat Infeksi Rahim Dari QnC Jelly Gamat
ReplyDelete