Tak selamanya nomor punggung 10 diberikan kepada pemain yang paling diandalkan tim,
atau fantasista.
Nomor 10. Anda
pasti langsung membayangkan tipe pemain hebat yang bisa mengubah jalannya
pertandingan. Seorang penyihir, atau kata orang Italia, fantasista. Ferenc
Puskas, Pele, dan Diego Maradona adalah sebagian pemain yang membesarkan mitos
nomor punggung 10 sebagai nomor paling keramat dalam sebuah tim sepakbola. Tapi, tak jarang
nomor tersebut dipakai pemain-pemain “aneh”. Jauh dari kesan pemain andalan
sebuah tim. Daftar sepuluh pemain paling
janggal yang pernah mengenakan kostum bernomor punggung 10.
1. TOMMY DOCHERTY (SKOTLANDIA)
Pemberian nomor 10
kepada pemain belakang yang tampil untuk Piala Dunia 1958 ini terbilang janggal
karena sistem penomoran skuad Tartan Army saat itu yang mendistribusikan nomor
secara urut kepada para pemain per lini. Setelah dua penjaga gawang tim
diberikan nomor 1 dan 2, Docherty “terpaksa” kebagian nomor 10 karena kebetulan
Skotlandia mengangkut delapan bek ke turnamen. Sistem pembagian seperti ini
sepertinya tak perlu diributkan karena sepanjang sejarah, Skotlandia tak banyak
mencetak pemain nomor 10.
2. LEE YOUNG-PYO
(KOREA SELATAN)
Tidak ada yang
memerhatikan Korea Selatan sebelum Piala Dunia 2002. Jadi, barangkali ketika
orang pertama kali menyaksikan nama Young-pyo dalam line-up tim Ginseng pada
turnamen, mereka berharap aksi-aksi apik sang pemain dalam menggalang serangan
di lini tengah. Saat pertandingan dimulai, boleh jadi mereka kecele, karena
ternyata Young-pyo berposisi sebagai bek kiri.
3. CRISTIANO
LUPATELLI (CHIEVO)
Di lingkungan
sepakbola Italia yang konservatif, Chievo mengambil langkah sensasional dengan
memberikan nomor punggung 10 kepada kiper mereka, Lupatelli. Musim 2001/02,
Lupatelli tengah menanjak dan dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di
Italia. Dalam daftar ini, Lupatelli jadi yang terburuk karena menjadi pemain
bernomor punggung 10 yang tak pernah menciptakan gol.
4. JOSE ANTONIO
REYES (SPANYOL)
Meski tampil
mengesankan saat masih membela Sevilla, karir Reyes mandek sejak pindah ke
Arsenal. Kemampuannya boleh dibilang terlalu dibesar-besarkan. Terutama pada
Piala Dunia 2006, ketika Reyes diserahkan seragam bernomor punggung 10 di
timnas Spanyol. Padahal, masih ada pemain lain yang lebih pantas, misalnya Xavi
atau Cesc Fabregas. Apalagi, Reyes jarang diturunkan sepanjang turnamen.
5. SIDNEY GOVOU
(PRANCIS)
Prancis di bawah
Raymond Domenech adalah kekacauan. Euro 2008 adalah buktinya. Rasi bintang
sepertinya mengatakan kepada Domenech agar David Trezeguet dan Sebastien Frey
dibiarkan menyaksikan turnamen dari rumah masing-masing. Susunan skuad yang
diturunkan Domenech membingungkan dan memberikan hasil yang sangat, sangat
buruk. Pada pertandingan terakhir melawan Italia, Domenech melamar kekasihnya
dengan disiarkan langsung oleh televisi. Satu lagi, nomor warisan Zinedine
Zidane diberikan kepada Govou…
6. LASSANA DIARRA
(REAL MADRID)
Tanpa ragu, Lass
adalah gelandang bertahan berkelas dunia yang dianggap sepadan dengan Claude
Makelele. Tapi, perlu dipertanyakan jika klub sekelas Real Madrid memberikan
nomor 10 kepada pemain Prancis ini. Masih ada pemain inspirasional lain seperti
Kaka atau Cristiano Ronaldo yang bisa lebih dipercayakan memakai nomor keramat
itu. Dari sisi komersil, berapa besar nilai jual nomor 10 dengan nama Lass di
atasnya ?
7. NICOLA BERTI
(ITALIA)
Pasukan Azeglio
Vicini pada Piala Dunia 1990 mungkin lebih berarti jika menyematkan nomor
punggung 10 ke pemain yang benar-benar bisa memberikan inspirasi kepada tim,
macam Giuseppe Giannini atau bahkan Roberto Baggio muda. Tapi, nomor sakti itu diberikan
kepada pemain pesolek seperti Berti, yang lebih banyak menganggur di sisi
lapangan sepanjang turnamen.
8. WILLIAM GALLAS
(ARSENAL)
Ketika Dennis
Bergkamp pensiun 2006 lalu, tak terduga nomor 10 diberikan kepada William
Gallas. Bek Prancis yang direkrut dari Chelsea itu memang pemain hebat di
sektornya, tapi melihat bek tengah bernomor punggung 10 membuat para pecinta
sepakbola gemas. Terutama bagi mereka yang menginginkan pemberian nomor secara
ideal.
9. ANDRIY VORONIN
(LIVERPOOL)
Kalau pemberian
nomor punggung dijadikan faktor penilaian kinerja pelatih, mungkin Rafael
Benitez sudah terpental dari jabatannya di Liverpool jauh-jauh hari. Tak
kunjung menemukan pemain yang tepat di bursa transfer membuat Rafa memberikan
nomor 10 kepada Andriy Voronin. Selama dua musim, striker Ukraina itu hanya
tampil 30 kali dan mencetak enam gol buat The Reds. Ketika Voronin dipinjamkan
ke Hertha Berlin, nomor dibiarkan menganggur dan ketika Voronin kembali ke
Anfield, nomor diberikan lagi. Rafa, oh Rafa…
10. PAULO SILAS
(BRAZIL)
Untuk tim sekelas
Brasil, nomor 10 berarti segalanya. Tapi, tidak terjadi pada Piala Dunia 1990.
Nomor keramat tersebut diberikan kepada Paulo Silas, gelandang yang saat itu
bermain untuk Sporting Lisbon. Silas mungkin menjadi refleksi pergantian
generasi yang dialami Brasil saat itu. Zico dan Socrates gantung sepatu,
sedangkan Rai de Souza Oliveira atau Rivaldo masih berkembang. Dalam skuad saat
itu, mungkin Romario atau Careca layak disematkan nomor 10, tapi keduanya lebih
memilih 11 dan 9, nomor keramat masing-masing.
No comments:
Post a Comment