Perlu dicatat, Philip Morris, pabrik rokok
terbesar di Amerika menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel. Saat
ini jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang. Laba yang
diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap
bungkusnya pun mencapai 10%.
DR. Stephen Carr Leon yang pernah meneliti
tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel. Mereka memiliki hasil
penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang
meyakinkan bahwa NIKOTIN akan merusak sel
utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok
akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya.
Pengaruh yang utama adalah dapat membuat
orang dan keturunannya menjadi “bodoh”atau “dungu”. Siapakah yang kemudian
menjadi konsumen asap-asap rokok itu? Anda, teman anda, orangtua anda, atau
anak kita? Hanya kita yang bisa menjawab.
1. Ada 24 Penyakit Fatal Akibat Merokok
Rokok merupakan salah satu penyebab utama
serangan jantung. Kematian seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak
dibanding kematian akibat kanker paru-paru. Bahkan rokok rendah tar atau rendah
nikotin tidak akan mengurangi risiko penyakit jantung. Karena beberapa dari
rokok-rokok yang menggunakan filter meningkatkan jumlah karbon monoksida yang
dihirup, yang membuat rokok tersebut bahkan lebih buruk untuk jantung daripada
rokok yang tidak menggunakan filter.
Nikotin yang dikandung dalam sebatang rokok
bisa membuat jantung perokok berdebar lebih cepat dan meningkatkan kebutuhan
tubuh perokok akan oksigen. Asap rokok juga mengandung karbon monoksida yang
beracun. Zat beracun ini berjalan menuju aliran darah dan sebenarnya
menghalangi aliran oksigen ke jantung dan ke organ-organ penting lainnya.
Nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga lebih memperlambat lagi
aliran oksigen. Itu sebabnya para perokok memiliki risiko terkena penyakit
jantung yang sangat tinggi.
Nikotin yang terhisap kedalam tubuh manusia
akan merusak jaringan sel tubuh, termasuk yang paling rentan adalah sel otak.
Seorang bapak perokok dipastikan akan mempunyai anak/keturunan yang rendah
tingkat kecerdasannya (bodoh) karena sel otaknya telah tercemari racun rokok
sejak dalam kandungan.
Sebenarnya dengan pemasangan iklan rokok di
berbagai Media dan sebagainya sudahlah tidak mengherankan untuk negeri kita
ini, rokok menjadi raja industri yang bisa melakukan apa saja, bahkan saat
banyak yang setuju dengan pelarangan rokok di Indonesia ternyata ada juga yang
berpendapat “Indonesia Super League” tidak akan ada tanpa rokok. Sedemikian
parahnya rokok “menguasai” Indonesia, sehingga ketergantungan pemerintahpun
begitu tinggi terhadap pajak, bea cukai yang dihasilkan dari rokok ini.
Coba kita melihat ke dua Negara yang dapat
disebut memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, Israel misalnya? Dan
Singapura. Di Israel, merokok itu tabu! Mereka memiliki hasil penelitian dari
ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa NIKOTIN akan
merusak sel utama yang ada di dalam otak manusia yang dampaknya tidak hanya
kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya.
Pengaruh yang utama adalah dapat membuat
orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita
perhatikan, maka penghasil rokok terbesar di Dunia saat ini adalah Israel.
Tetapi yang merokok, bukan orang Israel.
Mengapa???
Inilah yang menjadi rencana mereka,
masyarakat dunia di biarkan merokok dengan sepuas-puasnya, sedangkan mereka
sebagai produsen rokok tidak memakainya, karena selain mereka tahu bahwa di
dalamnya terdapat zat yang merusak sel-sel otak atau kebodohan, selain itu
untuk merusak generasi.
Israel menjadi aktor produsen asap mematikan
itu, namun di saat itu pula mereka mengutuk penggunaan (bahkan melarangnya) di
negeri mereka sendiri.
Berdasarkan terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul
Kadir (guru besar berkebangsaan Malaysia) dari Universitas Massachuset USA
tentang penelitian yang dilakukan Dr, Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini
adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel dengan meningkatkan
konsumsi gizi serta larangan merokok, sedangkan upaya mengkerdilkan bangsa non
Yahudi, makanan-makanan perusak termasuk di dalamnya rokok sengaja diciptakan.
Di Indonesia, fenomenanya lebih sadis lagi.
Rokok bukan saja lekat kepada lelaki dewasa, namun wanita, remaja, hingga
ulama. Masih ingat dalam benak awak media, ucapan KH. Kholil Ridwan dalam
deklarasi MIUMI baru-baru ini. Beliau mengatakan ada dua jenis ulama di
Indonesia, ulama yang tidak merokok dan ulama yang merokok. Bahkan untuk
menentukan fatwa haram rokok di Indonesia masih terjadi silang sengketa.
Di Singapura, para perokok diberlakukan
sebagai warga negara kelas dua, Semua yang berhubungan dengan perokok akan
dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US
Dollar bandingkan dengan Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar.
Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel,
bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasi yang “ Bodoh ” dan “ Dungu ”.
Dengan mempertahankan ‘cultur” atau “habbit”
merokok, apakah memang kita ingin melahirkan generasi “Bodoh” dan “Dungu”
kelak? Atau sadarkah kita bahwa kita sedang terperangkap dalam grand design
Pembodohan dan Pedunguan dengan mendewa-dewakan rokok tersebut? Semoga kita
semakin sadar bahwa generasi kita kelak dalam ancaman rusaknya moral karena
kebodohan dan kedunguan yang sedang diciptakan.
2. Sebatang rokok mengandung 4.000 (empat
ribu) zat/bahan kimia berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya :
- aceton, zat penghapus cat
- hydrogen cianide, racun untuk hukuman mati
- methanol, bahan bakar roket
- ammonia, dimethrilnitrosamine, pembersih
lantai
- nepthalene, kapur barus
- toluene, pelarut industri
- polonium, bahan bakar korek api
- arsenic, racun mematikan serangga
- cadmium, bahan aki mobil
- carbon monoxide dan bhutane, gas beracun dari
knalpot
STOP MEROKOK !!!
No comments:
Post a Comment